pemikiranide dan gaya hidup masyarakat. Perubahan tersebut perlu disikapi secara bijak.Arus perubahan budaya tentu tidak dapat dicegah ataupun dihindari.Oleh karena itu, anda perlu memilah nilai-nilai budaya yang positif untuk ditiru. Gambar 4 Pop Culture B. Budaya Populer Mengemasdan mengelola destinasi pariwisata. Nah, dua kata kunci inilah yang saya kira perlu kita bahas lebih mendetail untuk mengoptimalkan potensi pariwisata Sumatera Barat ini. Mengemas dan mengelola pariwisata membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten dan profesional. Atau setidak-tidaknya paham konsep dan mekanisme Menurutsaya jawaban A. bertentangan dengan kepribadian bangsa adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak Setiapbudaya yang ada di negeri ini wajib menjadi tang­gungjawab kita untuk dilestarikan. Ada beberapa budaya Indonesia yang diklaim oleh negara asing seperti Malaysia. Sebagaimana yang dikata­kan oleh Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebuda­yaan, Windu Nuryanti sepanjang tahun 2007-2012 sedikitnya Malaysia sudah tujuh kali Budayaadalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri Tindakanyang perlu dilakukan oleh masyarakat untuk melindungi kebudayaan asli Indonesia adalah . A. turut mempopulerkan kebudayaan nasional dalam tayangan berskala internasional B. menolak adanya ekspor film dan drama asing ke Indonesia C. mengikuti semua yang ada dalam tayangan asing untuk mengikuti arus globalisasi D. meningkatkan kerja YkeJh. Budaya asing seringkali menjadi inspirasi bagi masyarakat Indonesia. Ada banyak hal yang dapat dipelajari dari budaya asing, mulai dari cara berpakaian, kebiasaan makan, hingga cara berinteraksi dengan orang lain. Namun, tidak semua budaya asing cocok untuk ditiru. Ada beberapa budaya asing yang sebaiknya dihindari karena tidak sesuai dengan nilai-nilai dan tradisi Indonesia. Lalu, budaya asing apa yang sebaiknya ditiru? Berikut adalah beberapa budaya asing yang dapat ditiru Budaya Menghargai Waktu Budaya menghargai waktu merupakan salah satu budaya asing yang sebaiknya ditiru. Di beberapa negara seperti Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat, waktu dianggap sangat berharga dan harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, di negara-negara tersebut, orang-orang sangat disiplin dalam mematuhi jadwal dan deadline. Mereka juga tidak suka terlambat dan selalu berusaha untuk tiba tepat waktu. Adopsi budaya menghargai waktu dapat membantu meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam kegiatan sehari-hari. Budaya Menghormati Orang Lain Budaya menghormati orang lain juga merupakan budaya asing yang sebaiknya ditiru. Di beberapa negara seperti Jepang dan Korea Selatan, orang-orang sangat menghargai orang lain dan selalu berusaha untuk tidak mengganggu atau merugikan orang lain. Mereka juga sangat patuh pada aturan dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Adopsi budaya menghormati orang lain dapat membantu meningkatkan kualitas hubungan sosial dan mengurangi konflik antarindividu. Budaya Kreatif dan Inovatif Di beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Jerman, budaya kreatif dan inovatif sangat dihargai dan didukung oleh masyarakat dan pemerintah. Orang-orang di negara-negara tersebut sangat terbuka terhadap ide-ide baru dan selalu berusaha untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Adopsi budaya kreatif dan inovatif dapat membantu meningkatkan kualitas produk atau layanan yang dihasilkan dan juga dapat memicu pertumbuhan ekonomi. Budaya Peduli Lingkungan Budaya peduli lingkungan juga merupakan budaya asing yang sebaiknya ditiru. Di beberapa negara seperti Swedia dan Norwegia, orang-orang sangat peduli dengan lingkungan dan selalu berusaha untuk menjaga kelestariannya. Mereka juga sangat sadar akan dampak dari aktivitas manusia terhadap lingkungan dan selalu berusaha untuk mengurangi dampak tersebut. Adopsi budaya peduli lingkungan dapat membantu menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah kerusakan lingkungan yang semakin parah. Budaya Kepemimpinan yang Demokratis Budaya kepemimpinan yang demokratis juga merupakan budaya asing yang sebaiknya ditiru. Di beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Kanada, kepemimpinan yang demokratis sangat dihargai dan didukung oleh masyarakat. Orang-orang di negara-negara tersebut sangat terbuka terhadap ide-ide baru dan selalu berusaha untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan partisipatif. Adopsi budaya kepemimpinan yang demokratis dapat membantu meningkatkan kualitas kepemimpinan dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih harmonis dan produktif. Budaya Berbagi Pengetahuan dan Pengalaman Budaya berbagi pengetahuan dan pengalaman juga merupakan budaya asing yang sebaiknya ditiru. Di beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Inggris, orang-orang sangat terbuka terhadap berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan orang lain. Mereka juga sangat suka memperluas jaringan sosial dan berkomunikasi dengan orang-orang dari latar belakang yang berbeda. Adopsi budaya berbagi pengetahuan dan pengalaman dapat membantu meningkatkan pemahaman antarindividu dan menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan terbuka. Budaya Berwirausaha Budaya berwirausaha juga merupakan budaya asing yang sebaiknya ditiru. Di beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Inggris, berwirausaha sangat dihargai dan didukung oleh masyarakat dan pemerintah. Orang-orang di negara-negara tersebut sangat terbuka terhadap ide-ide baru dan selalu berusaha untuk menciptakan bisnis yang sukses dan berkembang. Adopsi budaya berwirausaha dapat membantu menciptakan lapangan kerja yang baru dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Budaya Hidup Sehat Budaya hidup sehat juga merupakan budaya asing yang sebaiknya ditiru. Di beberapa negara seperti Jepang dan Australia, orang-orang sangat peduli dengan kesehatan dan selalu berusaha untuk menjaga pola makan dan gaya hidup yang sehat. Mereka juga sangat aktif dalam berolahraga dan selalu berusaha untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan waktu luang. Adopsi budaya hidup sehat dapat membantu meningkatkan kualitas hidup dan mencegah penyakit yang disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat. Budaya Menghargai Seni dan Budaya Lokal Budaya menghargai seni dan budaya lokal juga merupakan budaya asing yang sebaiknya ditiru. Di beberapa negara seperti Jepang dan India, seni dan budaya lokal dianggap sebagai warisan yang sangat berharga dan harus dijaga kelestariannya. Orang-orang di negara-negara tersebut sangat bangga dengan seni dan budaya lokal mereka dan selalu berusaha untuk mempromosikan keindahan dan keunikan dari seni dan budaya tersebut. Adopsi budaya menghargai seni dan budaya lokal dapat membantu menjaga kelestarian seni dan budaya Indonesia dan juga dapat mempromosikan keunikan dan keindahan dari seni dan budaya Indonesia ke seluruh dunia. Budaya Berpikir Positif Budaya berpikir positif juga merupakan budaya asing yang sebaiknya ditiru. Di beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Australia, orang-orang sangat terbuka terhadap pikiran positif dan selalu berusaha untuk memandang segala sesuatu dari sisi positif. Orang-orang di negara-negara tersebut juga sangat optimis dan selalu berusaha untuk mencari solusi dari setiap masalah yang dihadapi. Adopsi budaya berpikir positif dapat membantu meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi tingkat stres dan kecemasan. Budaya Menghargai Keragaman Budaya Budaya menghargai keragaman budaya juga merupakan budaya asing yang sebaiknya ditiru. Di beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Kanada, orang-orang sangat menghargai keragaman budaya dan selalu berusaha untuk memahami dan menghormati budaya-budaya yang berbeda. Orang-orang di negara-negara tersebut juga sangat terbuka terhadap keragaman budaya dan selalu berusaha untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan terbuka. Adopsi budaya menghargai keragaman budaya dapat membantu meningkatkan pemahaman antarindividu dan menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan inklusif. Budaya Menjaga Etika dan Moral yang Tinggi Budaya menjaga etika dan moral yang tinggi juga merupakan budaya asing yang sebaiknya ditiru. Di beberapa negara seperti Jerman dan Norwegia, orang-orang sangat menghargai etika dan moral yang tinggi dan selalu berusaha untuk bertindak sesuai dengan nilai-nilai tersebut. Orang-orang di negara-negara tersebut juga sangat percaya pada integritas dan kejujuran dalam setiap tindakan yang dilakukan. Adopsi budaya menjaga etika dan moral yang tinggi dapat membantu meningkatkan kualitas diri sendiri dan menciptakan lingkungan yang lebih adil dan berintegritas. Budaya Menghargai Pendidikan Budaya menghargai pendidikan juga merupakan budaya asing yang sebaiknya ditiru. Di beberapa negara seperti Finlandia dan Singapura, pendidikan dianggap sebagai prioritas utama dan selalu diberikan dengan kualitas yang terbaik. Orang-orang di negara-negara tersebut sangat menghargai pendidikan dan selalu berusaha untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik dari waktu ke waktu. Adopsi budaya menghargai pendidikan dapat membantu meningkatkan kualitas diri sendiri dan juga dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Budaya Menghargai Kedisiplinan Budaya menghargai kedisiplinan juga merupakan budaya asing yang sebaiknya ditiru. Di beberapa negara seperti Jepang dan Swiss, orang-orang sangat menghargai kedisiplinan dan selalu berusaha untuk mematuhi aturan dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Orang-orang di negara-negara tersebut juga sangat disiplin dalam menjalankan tugas dan pekerjaan yang diberikan. Adopsi budaya menghargai kedisiplinan dapat membantu meningkatkan kualitas diri sendiri dan meningkatkan efisiensi dalam kegiatan sehari-hari. Budaya Menghargai Keseimbangan Kehidupan 2020-11-21 Berbagai perusahaan multinasional telah melebarkan sayapnya di Indonesia, jadi tak salah kalau budaya kerja baru pun bermunculan. Makanya, saat bekerja dengan budaya luar, sebaiknya pelajari dulu etika pentingnya. Seperti yang kita tahu, setiap negara memiliki budaya kerja yang berbeda dari kebiasaan di Indonesia. Jika kamu akan atau sedang bekerja di perusahaan multinasional, mengetahui etika-etika ini akan membantumu beradaptasi dengan cepat. Makanya, Glints sudah rangkum 10 etika penting ketika bekerja dalam budaya luar negeri. Etika Bekerja dengan Budaya Luar 1. Pelajari budaya asing terlebih dahulu © Menurut Chron, hal pertama yang perlu kamu lakukan sebelum bekerja dengan rekan kerja beda budaya adalah dengan mempelajari budayanya terlebih dahulu. Cari tahu dan pelajari cara menyapa satu sama lain serta frasa yang umum digunakan. Misalkan di Jepang, saat menyapa atau menyelesaikan meeting, harus berjabat tangan atau menundukkan badan. Hal ini agar memastikan kamu tidak melakukan sesuatu yang menyinggung orang lain, terlebih dalam konteks bisnis. 2. Bersikap sensitif © Etika selanjutnya yang perlu kamu lakukan ketika bekerja dengan budaya asing adalah bersikap sensitif terhadap budaya mereka. Hindari membuat candaan yang ditujukan ke satu budaya dan jangan menertawakan aksen atau gaya berpakaian rekan kerja dari negara lain. Hal ini tidak hanya dekat dengan sikap bullying, tapi juga sesuatu yang sangat tidak sopan dan membuat orang lain tak mau melanjutkan hubungan profesional denganmu lagi. 3. Tepat waktu © Menurut SAP Concur, setiap budaya memiliki standar ketepatan waktunya masing-masing. Sebagai contoh, di Jerman dan Jepang, sebuah meeting akan berjalan sesuai waktu yang ditentukan. Sementara di negara lain, meeting biasanya mulai dan selesai lebih lambat dari yang ditentukan. Namun, di budaya luar maupun dalam, selalu datang tepat waktu adalah kewajiban dan juga sebuah etika penting ketika bekerja. 4. Bertanya apabila ada yang tidak dimengerti © Jika ada beberapa hal yang kamu tidak mengerti atau ragu mengenai bagaimana mempraktikkan sesuatu dalam konteks budaya asing, sebaiknya bertanya ke orang yang mengerti. Jangan malu dan segan untuk bertanya ke orang yang memang berasal dari budaya tersebut. Mereka akan sangat mengapresiasi tindakanmu. 5. Memperkenalkan diri adalah hal yang serius © Menganggap serius bagaimana memperkenalkan diri dengan baik adalah salah satu etika ketika bekerja dengan budaya luar. Mengetahui nama setiap orang yang terlibat dan jabatan yang dipegangnya dapat memastikan hubungan baik terjalin. Selain itu, hal ini juga menjadi salah satu bentuk respek terhadap orang lain dan tentunya akan membuatmu dicap sebagai seseorang yang profesional. 6. Tidak pulang lebih awal © Berlaku ketika kamu diundang sebuah ke event, ada baiknya kamu tidak pulang lebih awal dari pihak yang mengundangmu. Apabila pulang lebih awal, kamu bisa dianggap tidak menghargai host. Lebih baik berbaur dengan tamu-tamu lain terlebiih dahulu untuk menambah koneksimu. Setelah acara selesai dan tamu-tamu lain siap meninggalkan event, barulah kamu pulang juga. 7. Memberi hadiah © Menurut Expatica, memberi hadiah kepada rekan kerja dari negara lain dapat menjadi sebuah etika yang berlaku di perusahaanmu. Sebagai contoh, di beberapa negara seperti Jepang atau Filipina, memberikan hadiah adalah budaya khas yang selalu dlakukan dan bahkan menjadi sebuah keharusan. Namun bagi orang-orang dari Australia atau negara-negara di Afrika, hal ini bisa dianggap sebagai bentuk suap. Oleh karena itu, seperti poin pertama, pelajari terlebih dahulu budaya dan etika-etika luar yang berlaku sebelum mulai kerja. 8. Pelajari gaya komunikasi © Mempelajari gaya komunikasi setiap budaya adalah sebuah bentuk etika yang perlu kamu lakukan sebelum dan saat bekerja di perusahaan dengan budaya luar. Setiap budaya memiliki cara berbeda untuk menyambut rekan kerjanya. Sebagai contoh, di Jepang, ada baiknya kamu menundukkan kepala sambil berjabat tangan. Mempelajari hal ini dan tidak membuatnya menjadi bahan bercandaan dapat membuatmu terlihat sebagai orang yang penuh rasa hormat dan profesional. 9. Bersosialisasi di luar kantor © Di beberapa negara Asia, bersosialisasi di luar kantor adalah hal yang penting untuk membangun rasa kebersamaan dan kepercayaan. Setidaknya, kamu akan diajak untuk menghadiri makan malam dengan atasan atau rekan kerja. Partisipasi kamu bahkan dapat menjadi penilaian apakah kamu dapat dipercaya untuk urusan bisnis. Tentunya, mengikuti ajakan mereka adalah bentuk etika ketika bekerja dengan budaya asing. 10. Gunakan business card © Di beberapa negara, memberikan orang lain business card ketika berkenalan adalah sebuah simbol dan representasi dirimu. Oleh karena itu, ketika menerima kartu nama saat bertemu rekan kerja dari kantor cabang luar, lebih baik kamu membacanya di depan mereka. Hal ini menjadi tanda bahwa kamu menghargai mereka. Nah, itulah beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang etika ketika bekerja dengan budaya luar. Semoga kamu tidak lagi kebingungan setelah membaca artikel ini, ya. Jika kamu ingin mengetahui lebih banyak seputar etika dan tips di tempat kerja, kamu bisa mengunjungi Glints Blog. Ada beragam artikel di Glints Blog yang dapat menjawab pertanyaan kamu seputar etika dunia kerja, lho. Contohnya 10 Etika yang Penting untuk Diterapkan saat Makan di Tempat Kerja 10 Etika Penting saat Melakukan Perjalanan Bisnis 6 Etika Media Sosial yang Wajib Diketahui Pekerja 6 Etika saat Menghubungi Teman Kantor di Luar Jam Kerja Temukan artikel-artikel lainnya yang membantu kamu untuk sukses di dunia kerja dengan klik di sini! Business Etiquette When Working With Other Cultures 6 things you need to know about international business etiquette Global business etiquette Budaya Asing yang perlu ditiru adalah? Individualisme Egoisme Fanatisme Disiplin Semua jawaban benar Jawaban yang benar adalah D. Disiplin. Dilansir dari Ensiklopedia, budaya asing yang perlu ditiru adalah Disiplin. Pembahasan dan Penjelasan Menurut saya jawaban A. Individualisme adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali. Menurut saya jawaban B. Egoisme adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain. Menurut saya jawaban C. Fanatisme adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan. Menurut saya jawaban D. Disiplin adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google. Menurut saya jawaban E. Semua jawaban benar adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain. Kesimpulan Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah D. Disiplin. – Kebudayaan Asing adalah kebudayaan yang datang dari luar daerah yang diterima dan dijalani oleh suatu masyarakat yang tinggal di daerahnya juga ada yang disebut dengan Kebudayaan Lokal bisa dibilang juga kebudayaan asli daerah lokal Indonesia yang sangat beranekaragam menjadi suatu kebanggaan sekaligus tantangan untuk mempertahankan serta mewarisi kepada generasi lokal Indonesia sangat membanggakan karena memiliki keanekaragaman yang sangat bervariasi serta memiliki keunikan berkembangnya zaman, menimbulkan perubahan pola hidup masyakat yang lebih masyarakat lebih memilih kebudayaan baru yang mungkin dinilai lebih praktis dibandingkan dengan budaya faktor yang menyebabkan budaya lokal dilupakan dimasa sekarang ini, misalnya masuknya budaya budaya asing ke suatu negara sebenarnya merupakan hal yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai dengan kepribadian pada kenyataannya budaya asing mulai mendominasi sehingga budaya lokal mulai lain yang menjadi masalah adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya peranan budaya lokal. Budaya lokal adalah identitas bangsa. Sebagai identitas bangsa, budaya lokal harus terus dijaga keaslian maupun kepemilikannya agar tidak dapat diakui oleh negara lain. Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan budaya asing masuk asalkan sesuai dengan kepribadian negara karena suatu negara juga membutuhkan input-input dari negara lain yang akan berpengaruh terhadap perkembangan di Masuknya Budaya Asing di Indonesia Budaya asing yang masuk ke indonesia mempunyai dampak yang sangat terhadap budaya indonesia, masuknya budaya asing terdiri dari beberapa faktor yang berasal dari dalam masyarakat maupun dari luar yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri meliputi hal-hal berikut1. Penemuan baru Penemuan baru sebagai sebab terjadinya perubahan dapat terwujud dalam bentuk penemuan unsur kebudayaan yang Bertambah atau berkurangnya penduduk. Dengan bertambahnya penduduk masyarakat mulai mengenal hak milik seseorang atas tanah, sewa tanah, gadai tanah, atau adanya sistem bagi hasil. Hal ini terjadi karena adanya perubahan dalam struktur masyarakat terutama lembaga kemasyarakatan berkurangnya penduduk karena perpindahan ke daerah lain menyebabkan Terjadinya pemberontakan atau revolusi Hal ini dapat mendorong terjadinya perubahan bessar mlai dari bentuk negara, lembaga masyarakat sampai pada keluarga yang mendiami negara Pertentangan masyarakat Pertentangan masyarakat yang terjadi diantara individu dapat menyebabkan perubahan sosial. Faktor-faktor yang berasal dari luar masyarakat maliputi hal berikut a. Bencana alam seperti gempa bumi, angin topan dan banjir. b. Perubahan sosial yang terjadi karena kebudayaan dari masyarakat lain melancarkan pengaruhnya. c. Peperangan dengan negara lain juga dapat menyebabkan terjadinya perubahan. - Globalisasi merupakan suatu fenomena yang tidak dapat dihindari oleh siapapun. Fenomena ini mengakibatkan bebasnya informasi untuk menyebar ke semua negara. Hal ini menyebabkan banyaknya pengaruh dari budaya asing. Namun sebelum mengetahui pengaruh dari budaya asing, perlu diketahui definisi dari globalisasi. Dalam buku Globalization 1995 Waters menjelaskan bahwa globalisasi adalah proses sosial yang terjadi di seluruh wilayah di seluruh dunia. Ia juga mengungkapkan batas geografis dianggap tidak berpengaruh terhadap kehidupan sosial Globalisasi Menurut Siany dalam buku Khazanah Antropologi 1 untuk kelas XI SMA dan MA 20099, globalisasi berlangsung melalui saluran-saluran tertentu, seperti media massa, pariwisata internasional, lembaga perdagangan dan industri internasional, serta lembaga pendidikan dan ilmu pengetahuan. Saluran-saluran globalisasi, antara lain sebagai berikut Media Massa Globalisasi diperoleh melalui media komunikasi massa, seperti radio, televisi, surat kabar, film, dan internet. Globalisasi melalui media massa telah membuat dunia menjadi seolah-olah tanpa batas. Pariwisata Internasional Berkembangnya sektor pariwisata internasional juga berpengaruh terhadap penyebaran arus globalisasi. Kegiatan pariwisata internasional yang melibatkan banyak negara dapat dilakukan dengan mudah karena adanya kemajuan sarana transportasi dan telekomunikasi. Lembaga Perdagangan dan Industri InternasionalGlobalisasi dalam perdagangan internasional ditandai dengan adanya pasar bebas. Dalam era pasar bebas, setiap negara akan berlomba-lomba mengembangkan keunggulan komparatifnya untuk menarik para investor dari luar negeri. Infografik SC Saluran Globalisasi. Dampak Pengaruh Budaya Asing Dengan dunia yang nyaris tanpa batas, globalisasi juga berimbas pada masuknya budaya asing yang dapat mudah masuk ke budaya lokal. Dampak globalisasi akibat pengaruh asing tersebut antara lain Kemajuan di bidang teknologi, komunikasi, informasi, dan transportasi yang memudahkan kehidupan manusia. Kemajuan teknologi menyebabkan kehidupan sosial ekonomi lebih produktif, efektif, dan efisien sehingga membuat produksi dalam negeri mampu bersaing di pasar internasional. Kemajuan teknologi memengaruhi tingkat pemanfaatan sumber daya alam secara lebih efisien dan berkesinambungan. Kemajuan iptek membuat bangsa Indonesia mampu menguasai iptek sehingga bangsa Indonesia mampu sejajar dengan bangsa lain Contoh Pengaruh Negatif akibat Budaya Asing Pengaruh negatif budaya asing di media massa adalah terjadinya goncangan budaya karena adanya individu yang tidak siap menerima perubahan dan pergeseran nilai-nilai budaya dan adat istiadat. Contoh pengaruh negatif dari budaya asing akibat globalisasi adalah Terjadinya sikap mementingkan diri sendiri individualisme sehingga kegiatan gotong royong dan kebersamaan dalam masyarakat mulai ditinggalkan. Terjadinya sikap materialisme, yaitu sikap mementingkan dan mengukur segala sesuatu berdasarkan materi karena hubungan sosial dijalin berdasarkan kesamaan kekayaan, kedudukan sosial atau jabatan. Akibat sikap materialisme, kesenjangan sosial antargolongan kaya dan miskin semakin lebar. Adanya sikap sekularisme yang lebih mementingkan kehidupan duniawi dan mengabaikan nilai-nilai agama. Timbulnya sikap bergaya hidup mewah dan boros karena status seseorang di dalam masyarakat diukur berdasarkan kekayaannya. Tersebarnya nilai-nilai budaya yang melanggar nilai-nilai kesopanan dan budaya bangsa melalui media massa seperti tayangan-tayangan film yang mengandung unsur pornografi yang disiarkan televisi asing yang dapat ditangkap melalui berbagai saluran atau situs-situs pornografi di internet. Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budayabangsa, yang dibawa para wisatawan asing. Misalnya, perilaku seks bebas free sex. - Pendidikan Kontributor Abraham WilliamPenulis Abraham WilliamEditor Agung DH

budaya asing yang perlu ditiru adalah