Ternyatabanyak sekali fungsi komunikasi, termasuk untuk organisasi. Azas manfaat komunikasi tersebut tentu sangat baik, bagi anggota organisasi maupun karyawan kantor. Para pakar atau ahli komunikasi, juga telah meneliti tujuan dan manfaat komunikasi. Berikut ini adalah para pakar yang ahli dalam bidang fungsi komunikasi: Gordon I Zimmerman 7Yijpsk. E. Komunikasi Perkantoran 1. Arti Komunikasi Organisasi harus menyadari bahwa salah satu kunci penting tercapainya tujuan tergantung pada kemampuan pegawai dan manajer untuk berkomunikasi secara efektif dengan stakeholders yang lain. Komunikasi didefenisikan oleh Bovee 2003 sebagai proses mengirim dan menerima pesan, dan dikatakan efektif apabila pesan tersebut dapat dimengerti dan menstimulasi tindakan atau mendorong orang lain untuk bertindak sesuai dengan pesan tersebut. Adapun Robbins 2003 mendefenisikan sebagai proses pemindahan data dan memahami makna yang dimaksudkan. 2. Jenis dan Asas Komunikasi Perkantoran a. Jenis Komunikasi Perkantoran Komunikasi perkantoran dewasa ini tidak hanya satu macam seperti pada zaman kuno yang hanya memakai tulisan yang dibawa oleh seorang penghantar. Kini telah diperkembangkan macam-macam sistem komunikasi dengan aneka peralatan yang rumit. Suatu pembagian jenis- jenis komunikasi perkantoran yang sistematis diberikan oleh Denyer Office Managemnet, 1975 yang membedakannya dalam 1 Sistem Komunikasi Tulisan Written Communication Meliputi surat yang dikirim melalui pos atau petugas penghantar sendiri, telegram, dan warkat tertulis lainnya. 2 Sistem Komunikasi Lisan Oral Communication Universitas Sumatera Utara Meliputi telepon untuk hubungan ke luar maupun dalam kantor sendiri, radio, atau hanya corong suara. 3 Sistem Mekanis Mechanical System Meliputi pipa udara, ban berjalan, teleks sampai televisi. 4 Sistem Panggilan Petugas Staff Location System Sistem komunikasi ini dipakai untuk mencari, menemukan, dan memanggil seseorang petugas dalam suatu lingkungan bangunan atau badan usaha yang luas seperti misalnya manajer produksi di beberapa pabrik atau dokter di rumah sakit. Sarananya meliputi sistem radio, pengeras suara, bunyi bel, atau tanda lampu. b. Asas Komunikasi Perkantoran Untuk dapat melakukan tugas utama membina sistem komunikasi dengan sebaik-baiknya, seorang manajer perlu memahami asas-asas komunikasi dan menerapkannya dalam pelaksanaan tugasnya. Geoffrey Mills dan Oliver Standingford mengemukakan empat asas pokok komunikasi sebagai berikut 1 Komunikasi berlangsung antara pikiran seseorang dengan pikiran orang yang lain. Komunikasi hanya bisa terjadi diantara orang-orang. Oleh karena itu, penting sekali memperhatikan dan berpikir dalam rangka faktor ini. 2 Orang hanya bisa mengerti sesuatu hal dengan menghubungkannya pada suatu hal lain yang telah dimengerti. Universitas Sumatera Utara Dalam berbicara atau menulis kepada orang lain, perlulah mempertimbangkan mengenai apa yang telah diketahuinya. Misalnya seorang ahli hukum dalam melakukan komunikasi dengan orang biasa tidak boleh semau-maunya mempergunakan istilah-istilah hukum yang tidak dimengerti orang biasa. 3 Orang yang melakukan komunikasi mempunyai suatu kewajiban untuk membuat dirinya dimengerti. Pengirm warta tidak dapat semata-mata menyalahkan pihak penerima bilamana wartanya tidak dimengerti. Kemungkinan sekali pengirim warta tidak memilih kata-kata yang tepat atau tidak memberikan penjelasan yang memadai. 4 Orang yang tidak mengerti dalam menerima warta mempunyai suatu kewajiban untuk menerima suatu penjelasan. Penerima warta tidak dapat semata-mata menyalahkan pihak pengirim bilamana wartanya tidak dimengerti. Mungkin ia memerlukan penjelasan tambahan yang harus dimintanya. 3. Komunikasi yang Efektif  Komunikasi manusia seperti halnya Gunung Es Komunikasi antar manusia dikatakan seperti gunung es, sebab bagian yang tampak dan bisa dilihat adalah bagian puncak gunung es. Hanya sebagian kecil saja dari keseluruhan struktur gunung es yang terlihat sementara bagian bawahnya tak tampak oleh kasat mata padahal itu adalah bagian inti dari gunung es. Begitu pula komunikasi antar manusia. Fenomena yang dapat diamati hanyalah merupakan sebagian kecil dari aspek-aspek unsur komunikasi, sebagian besar faktor yang menentukan keberhasilan komunikasi antar manusia justru bersumber dari aspek-aspek yang tak terlihat oleh kasat mata, dan itulah inti dari gunung es tersebut. Gunung Es Komunikasi Yang terlihat dan yang tak terlihat dari komunikasi manusia Ketika seorang tanpa latar belakang ilmu komunikasi mendengarkan dua orang yang sedang bercakap-cakap, melihat sekelompok orang yang sedang memberi hormat kepada bendera, mengamati sebuah kelompok kecil mengambil keputusan, atau memesan produk melalui internet, proses komunikasi muncul lebih sederhana dan jelas maksudnya. Pesan dikirim, pesan diterima, orang bersikap sesuai dengan pesan yang diterima, itulah komunikasi. Memang demikian kelihatannya. Pada kenyataannya, dalam kasus komunikasi manusia, aspek-aspek proses yang dapat dengan mudah diamati hanya ada puncak gunung es komunikasi. Sebagian besar tindakan dan fungsi yang diperlukan untuk membuat proses komunikais “bekerja” tidak akan terlihat oleh mata yang tidak terlatih. Aspek –aspek yang Terlihat dari Komunikasi Orang Dalam konteks ini, ketika kita merujuk kepada orang, kita berpikir mengenai individu sebagai pengirim dan/ atau penerima pesan. Individu yang terlibat dalam penulisan atau dalam bentuk penciptaan dan pengiriman pesan juga termasuk didalamnya. Kita juga memasukan individu-individu yang merupakan penerimaan pesan dalam situasi komunikais, baik sebagai pendengar, pembaca atau pengamat. Simbol Simbol adalah karakter, huruf, angka, kata-kata, benda, orang, atau tindakan yang berfungsi mewakili sesuatu selain simbol itu sendiri. Manusia menciptakan dan menggunakan bahasa simbolik. Artinya adalah, sebuah bahasa, dalam arti paling umum, adalah seperangkat lkarakter atau elemen, dan aturan menggunakannya dalam hubungan satu sama lain. Ada banyak jenis bahasa. Banayk yang lazim kita kenal adalah bahasa lisan dan tulisan, seperti inggris, spanyol, atau shawhili. Adapula yang kurang jelas, misalnya bahasa Kode Morse, kode genetik, dan bebagai bahasa komputer. Dengan bahasa, kita menyususn dan mengirimkan kde dari satu titik ke titik lainnya dengan menggunakan satu atau lebih cara komunikasi. Lisan, berbicara, dan kode bahasa dengan bunyi lainnya adalah penggunaan mode penggunaan. Tulisan atau bahasa yang memanfaatkan cahaya adalah penggunaan mode visual. Kebanyakan bahasa berdasarkan pada proses penyimbolan yang tidak beralasan. Huruf dan kata adalah elemen yang paling jelas dalam bahasa simbolik kita, bersama itu, masih banyak elemen lain yang penting bagi kehidupan manusia. Misalnya sebuah lampu merah yang menyala yang terdapat dipersimpangan adaalh sebuah simbol. Begitu pula dengan gamabar George Washington, menara Eiffel, atau sepotong kain persegi panjang denga tiga belas bintang merah putih dan lima puluh garis-garis putih pada sudut atas bidang biru atau simbol. Simbol-simbol mewakili benda atau ide tentang sebuah benda. Kata-kata adalah simbol karena mewakili benda, ide, hubungan, orang, tempat, dan perasaan – untuk penamaan, hanya sedikit konsep atau objek yang dirujuk oleh kata-kata. Simbol yang berbentuk kata-kata dalam suatu bahasa yang mewakili konsep dan objek itu tidak memiliki alasan yang pasti mengenai bagaimana maknanya terhubung dengan simbol dan makna yang dimaksudkan. Individu di masyarakat harus belajar kata-kata mana yang mewakili sesuatu. Teknologi Pemanen dan Portabilitas. Melalui pengunaan teknologi, simbol dapat memiliki ketetapan dan makna yang terpisah dari situasi dimana pada awalnya simbol-simbol itu digunakan. Pada kenyataanya, kelangsungan hidup pesan-pesan itu dibatasi hanya oleh kemampuan manusiawi kita untuk melestarikan materi fisiknya dimana mereka direkam. Teknologi memungkinkan kita untuk “menjembatani” atau “mengikat” waktu – untuk menggunakan rekaman dari masa lalu seperti halnya masa kini, serta untuk membuat pesan hari ini yang akan menjadi bagian dari generasi mendatang. Ketika sesorang mempertimbangkan spektrum total penggunaan teknologi saat ini—termasuk teelepon seluler, e-mail, dan jaringan nirkabel, misalnya—kita menyadari bahwa tidak banyak aspek dari kehidupan pribadi, sosial dan pekerjaan kita yang dilakukan melalui komunikasi tatap muka sempurna. Media akan terus memainkan peran yang semakin luas dan nyata dalam kegiatan kita. Aspek Komunikasi yang Tidak Terlihat Makna Kita menciptakan simbol untuk menggunakannya dalam komukasi, kita juga harus menciptakan makna dan tanggapan kepada simbol-simbol itu. Sebagai manusia, kita tidak hanya mampu membuat peristiwa, tetapi juga kegunaan dan makna peristiwa itu bagi kita. Kita bisa menciptakan sebuah konteks, berencana, dan berlatih untuk berpartisipasi didalamnya, secar sukarela mengarahkan tindakan kita selama kegiatan berlangsun, pengalaman yang membanggakan dan memuaskan setelah menerima medali atai piala, dan kemuadian merefleksikan diri kita sendiri dan pengalaman kita kepada peristiwa tersebut. Kita melakukan semua ini karna kapasitas kita untuk menciptakan dan menanamkan makna pada orang, benda, dan keadaan yang mengelilingi kita—dan kepda diri kita sendiri. Pembelajaran Hal-hal reflek dalam hal ini adalah non-simbolik dan tidak melibatkan proses pembelajaran simbol. Gejala ini adalah apa yang didapat kita sebut dengan istilah atuaran pertama, peristiw amemproses informasi. Jenis respon yang otomatis, tidak dipelajari, dan non simbolik ini hanya sebagian kecil dari aktivitas kita. Kebanyakan pengalaman kita meminta kita untuk memproses pesan berdasarkan makna yang telah di pelajari. Kenyataan ini akan ditemui, sekali-pun pada situasi yang senagat mendasar. Berbagai respon berpikir dalam suatu kejadian, menanadai bahwa kita sedang terlibat dalam aturan kedua, yaitu dalam peristiwa memproses informasi – menggunakan simbol dan makna. Subketivitas Simbol yang kita gunakan dalam komunikasi manusaia tidak berarti hala yang sama untuk kita semua. Kita berhubungan dengan sebuah pesan sebagai produk dari penagalaman kita. Semua dari kita tidak membuat dan menerjemahkan pesan dengan cara yang sama. Bahkan seorang individu yang sama tidak akan pernah melampirkan arti yang sama persis terhadap sebuah pesan tertentu, pada titik waktu dan situasi yang berbeda. Aspek yang subjektif dari komunikasi manusia meluas ke semua jenis simbol – kata, seni, uang, bendera, dan sebagainya. Ketika dua orang melihat sebuah karya seni, misalnya, makna-makna yang akan dimiliki sebagianya akan menjadi pribadi, merefleksikan penglaman pribadi mereka masing-masing. Pengakuan bahwa banyak komunikasi adlah subkjektif dan pribadi telah mengalihkan nilai tema pengamatan, bahwa yang menakjubkan dari komunikasi tidaklah saat ia terlihat gagal, melainkan justru pada saat ia tampak berhasil. Negosiasi Saat kita terlibat dalam dalam komunikasi, kita telah ambil bagian dalam sebuah proses nogosiasi, melalui mana kita mencocokan makna-makna yang kita miliki dengan milik orang lain. Tidak seperti yang diupayakan oleh menejemen dan perwakilan dari serikat pekeraja untuk smapai kepada sebuah kontrak kerja, proses negosiasi yang kita maksud disini tidak terlihat. Ia melibatkan individu-individu yang menyesuaikan ulang berbagai pesan yang mereka kirim dan tafsir peran yang mereka lakukan dalam menerima pesan dari orang lain. Dilakuakn dalam rnagka untuk memahami, menbanggulangi,dan beradaptasi terhadap tuntutan dan kesempatan. Budaya Melalui komunikasi manusia kita menciptkaan budaya umum dan pandangan bersama tentang realitas dan tiba pada tahap memahami satu sama lain – untuk menggordinasikan makna dari simbol-simbol yang kita gunakan. Fakta bahwa makna-makna yang kita miliki sering bersambung secarah masuk akal dengan makna-makna yang dimiliki orang lain, bukankah sebuah kecelakan, namun itu juga bukan hasil dari sebuah negosiasi sederhana. Kita selalu dipengaruhi melalui kita dalam sebuah group, organisasi, dan masyarakat. Melalui partisipan ini kita dalam sebuah group, organisasi, dan masyarakat. Melalui partisipan ini kita membentuk kesamaan umum dalam hal pengalaman budaya bersama orang lain. Level dan tingkat Interaksi Komunikasi manusia berjalan dalam berbagai konteks dan tingkatan; individual, antar individu , kelompok, organisasi dan masyarakat, dimana semuanya saling mempengaruhi. Referensi Diri Makna yang diberikan terhadap suatu simbol dipengaruhi oleh pengalaman masing- masing individu. Jadi komunikasi manusia pada dasarnya bersifat self- reference dan autobiografis. Bahkan apa yang kita katakan tentang orang lain sering kali mengatakan tentang kita juga. Refleksi Diri Maksudnya manusia memiliki kemampuan untuk memikirkan dirinya, perilakunya, harapannya dan sebaliknya mengenali kekurangan, kegagalandan harapan yang tidak dicapainya. Etika Memutuskan kapan atau bilamana dapat diterima untuk tidak berkata sebenarnya kepada orang lain, dan jenis ketidak jujuran apa yang diterima, adalah hanya satu contoh pilihan etika yangn yang kita ambil setiap hari sebagai alat untuk berkomunikasi. Isu-isu timbul dalam semua jenus komunikasi termasuk komunikasi interpersonal, komunikasi oraganisasi, komunikasi poltik, iklan, dan media berita. Etika sangat penting untuk analisis kritis terhadap perilaku komunikasi kita dalam semua kasus. Ketika pilihan yang kita buat sering bersifat pribadi, konsekuensi pilihannya malah justru tidak. Konsekuensi yang tidak pribadi, adalah makna tambahan yang juga berperan dalam pilihan etika kita. Keniscayaan “kita tidak bisa tidak berkomunikasi”. Ini adalah pernyataan dari Watzlawich, Beavin, dan Jackson untuk menekankan bahwa kita pasti terlibat dalam proses pembuatan dan pengolahan pesan selama hidup kita. Perilaku verbal dan nonverbal kita merupakan sumber informasi yang terus mengalir buat orang lain, yang pada giliran berikutnya, secarah berlanjut dan tak terhindarkan kita memproses informasi tentang orang-orang, situasi dan objek-objek di lingkungan kita, dan tentangkan diri kita sendiri. Berikut Ini Yang Tidak Termasuk Dalam Asas Asas Komunikasi Yaitu. Web pengertian komunikasi asertif dapat dilihat dari karakteristiknya yaitu kemampuan untuk mendengar perspektif orang lain dan mengekspresikan dirinya. Web precise, gaya yang tepat dimana komunikator meminta untuk membicarakan suatu konten yang tepat dan akurat dalam komunikasi lisan. Asas Komunikasi from Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi. Akan tetapi, tidak terbantahkan pula bahwa desenralisasi. Berikut ini merupakan bentuk pelanggaran terhadap hak asasi manusia adalah. Dari Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas. Peradilan bebas dan tidak memihak. Web 30 soal jawab pilihan ganda keprotokolan kelas 12. Tidak dapat dibagi tidak dapat dibagi artinya semua orang berhak mendapatkan semua hak, apakah hak sipil dan politik, atau hak ekonomi, sosial dan. Web Precise, Gaya Yang Tepat Dimana Komunikator Meminta Untuk Membicarakan Suatu Konten Yang Tepat Dan Akurat Dalam Komunikasi Lisan. Klien yang semacam ini biasanya tidak. Web berikut tidak termasuk asas kewirausahaan, yaitu mampu merumuskan tujuan hidup. Asas laporan kepada atasan tunggal 3. Universal UniversalityHak Asasi Manusia Yang. Web proses komunikasi ini terjadi dimulai dari kegiatan menerima pesan/informasi, mengolah dan menyimpan, juga menghasilkan kembali. Tidak perlu khawatir kami akan. Kelebihan dalam asas desentralisasi membuat asas ini menjadi tampak sempurna. Untuk Kunci Jawabannya Sudah Kami Sediakan Pada Akhir Soal. Oleh gurupendidikan diposting pada 29 januari 2023. Akan tetapi, tidak terbantahkan pula bahwa desenralisasi. Seperti yang dikatakan effendi dalam bukunya, bahwa salah satu. Sulit Dibedakan Peristiwa Yang Nyata Dan Peristiwa. Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi. Web berikut adalah 12 prinsip komunikasi yang disampaikan secara kontekstual berdasarkan contoh dan diperkuat oleh pendapat para ahli. 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah, yaitu asas.

berikut ini yang tidak termasuk dalam asas asas komunikasi yaitu